Minggu, 25 Desember 2011

makalah komiunikasi massa


1.     Model-model Media Massa
v  Model Hot-Cool
Salah satu model untuk menjelaskan media massa adalah dengan membagi media menjadi kategori hot (panas) dan cool (dingin). Buku, majalah, dan koran adalah hot media karena dibutuhkan banyak pemikiran untuk menggunakannya. Misalnya, untuk membaca buku, Anda harus mencerna apapun yang Anda baca. Anda harus berkonsentrasi dan menghindari gangguan. Hubungan yang dengan medium ini sangat intens atau panas. Hal yang sama juga berlaku untuk majalah dan koran, yang menuntut agar pembacanya juga berpartisipasi aktif dalam proses komunikasi.
v  Model Hiburan –Informasi
Banyak orang mendefinisikan media berdasarkan isinya, apakah hiburan (entertainment) atau informasi. Berdasarkan definisi ini, kebanyakan koran selalu diangggap sebagai media Informasi, sedangkan rekaman musik dan film dianggap hibura. Sebagai medium, buku mengandung hiburan sekaligus informasi, demikian pula televisi dan radio meskipun berbeda-beda kadarnya. Majalah juga demikian, beberapa majalah lebih mengedepankan unsur hiburan dan sebagian lagi lebih mengutamakan informasi.
Membagi media massa menjadi kategori hiburan dan informasi semakin sulit diterapkan ketika koran, yang biasanya dianggap sebagai medium informasi utama, kini mulai mencoba merebut lebih banyak pembaca dengan menyajikan berita hiburan yang ringan-ringan. Hal yang sama juga dilakaukan Time dan Newsweek. Penggabungan informasi dan hiburan ini bahkan sudah punya nama yang keren : infortainment.
v  Model Isi-Distribusi
Banyak dinamika perilaku media massa dewasa ini dapat digambarkan dalam sebuah model yang membagi fungsi media menjadi fungsi kreasi (penciptaan) pesan dan distribusi pesan. Ini adalah model isi-distribusi. Beberapa perusahaan lebih menitikberatkan pada pembuatan isi (content), seperti memproduksi film, menerbitkan buku, dan membuat majalah Perusahaan lainnya lebih banyak bergerak pada distribusi, seperti mengoperasikan gedung bioskop, toko buku dan sistem kabel. Akibat buruk dari integerasi vertikal adalah perusahaan yang menguasai sendiri seluruh proses akan cenderung lebih memilih produk yang dihasilkan secara internal. Ketika Steven Brill membuat saluran Court TV, misalnya dia merasa terpaksa menjual sebagian perusahaannya kepada tiga operator sistem kabel besar, termasuk time warner, agar mendapat jatah channel di sistem kabel tersebut. Singkatnya, koran luar akan dirugikan.

v  Model Elitis-Populis
Ada ketegangan yang terus berlanjut di dalam media, yakni antara pendukung kepentingan sosial dan kultural dengan pendukung upaya pemberian segala hal yang diinginkan oleh segmen populasi yang luas. Ada beberapa bentuk ketegangan antar titik ekstrem dari kontinum ini:
§  Musik Klasik vs musik pop
§  Ketelanjangan di buku seni vs ketelanjangan di majalah playboy
§  Novel Penelope Fitzgerald vs Roman kacangan (pulp romance).
§  Film dokumeter kejahatna PBS vs acara Cops di Fox television
2.     Tujuan Literasi Media
Media Literasi juga bertujuan untuk:
  • Membatasi PILIHAN
Media telah memprogram kita untuk percaya bahwa kita sedang menawarkan banyak pilihan, tetapi pilihan kisaran sangat terbatas. The media have programmed you to think that you have choices when in fact the degree of choice is greatly limited, berarti Media telah memprogram Anda berpikir bahwa Anda memiliki pilihan ketika pada kenyataannya tingkat pilihan sangat terbatas.
  • Memperkuat PENGALAMAN
Kita tetap akan kembali ke jenis pesan yang sama, percaya bahwa Kita akan memiliki pengalaman yang memuaskan sekali lagi seperti yang ada di masa lalu. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan menjadi kuat, dan itu menjadi jauh lebih sulit untuk mencoba sesuatu yang baru.

1 komentar: