Pentingnya Niat
Assalamualaikum,
wr.wb.
Innalhamdalillah,
nahmaduhu, wa nastainuhu, wa nashtaghfiruh, wanaudzubillah hi min sururi
anfusina. May yahdihillahu falaaa mudzillallah. Wa may yudlil hu falahaa
diyallah. Asyhadu al-llaa illaa ha illaauoooh. Wa ash-hadu anna muhammadar
Rosululloh. La Nabiyya ba’dahu. Amma ba’du.
Fa
laaa ibadauollhi. Uuusiiku wa nafsi bitakwaulloh. Faqad faazaa mutakkun fauzan
adzimmaaa. Amma ba’du.
Yang
terhormat bapak Drs. Hj. Ahmad Anas selaku pembantu dekan 3 Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang dan dosen Retorika Dakwah.
Yang
terhormat, ketua kelas dari kelas KPI angkatan 2011.
Dan
yang saya sayangi serta saya banggakan pula, teman-teman dari jurusan KPI
angkatan 2011.
Pertama-tama,
dan yang paling utama marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah yang telah
memberikan kepada kita berbagai nikmat, baik itu nikmat jasmani, nikmat rohani,
nikmat sehat, dan nikmat sempat. Sehingga kita semua dapat hadir di dalam
ruangan ini, pada pagi kali ini dalam sehat wal afiyat dan semoga kita semua
senantiasa diberikan nikmat Allah yang tiada bandingnya. Amin. Allohumma
Amin.
Yang
kedua shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi
Agung Nabiyulloh, Muhammad Shollauoohu alaihi Wasallam, yang senantiasa
memperjuangkan dan menjunjung tinggi islam, sehingga agama islam bisa berjaya
sampai saat ini. Dan semoga Agama Islam bisa terus bertahan dan terus tersebar
di berbagai penjuru. Amin. Allohumma Amin.
Pada
kesempatan kali ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan sekelumit khutbah pada
pagi kali ini dengan judul, “Pentingnya menjaga kebersihan”.
Hadirin
yang dirahmati oleh Allah SWT.
Rosululloh
SAW bersabda
عَنْ سَعْدِبْنِ اَبِى وَقَّاصٍ عَنْ
اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ
الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ
جَوَادٌيُحِبُّ الْجَوَادَفَنَظِّفُوْااَفْنَيْتَكُمْ
”An sa’dibni abi waqqasin ’an abihi
’aninnabiyyi sallallahu ’alaihi wasallama innallaha tayyibun yuhibbuttayyiba
nadifun yuhibbunnadifa karimun yuhibbulkarama jawadun yuhibbuljawada fanaddifu
afnaitakum”. (HR. At- Turmudi).
Artinya : “Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah
saw. ” Sesungguhnya
Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang
menyukai kebersihan, Dia Maha mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah
yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu” (HR. Tirmizi)”.
Alloh SWT itu suci dan
menyukai kesucian, dia bersih dan menyukai kebersihan, dia mulia dan menyukai
kemuliaan, dia Indah dan menyukai keindahan. Tentunya kita sebagai umat Muslim
harus selalu menjaga hal-hal tersebut agar kita selalu menjadi umat yang mulia
di sisi allah, khususnya kebersihan. Menjaga kebersihan tentunya sudah merupakan
suatu kewajiban dari seorang umat muslim. Karena dengan menjaga kebersihan,
selain mencapai kehidupan yang nyaman, sehat, dan bersih tentunya hal tersebut
merupakan sebagian dari iman. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rosululloh
SAW :
اَلاِسْلاَمُ
نَظِيْفٌ فَتَنَظَّفُوْافَاِنَّهُ لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ اِلاَّ نَظِيْفٌ
”Al- islamu nadifun fatanaddafu
fainnahu la yadkhululjannata illa nadifun”. (HR. Baihaqiy)
Artinya : ”Agama Islam itu adalah agama yang bersih
atau suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan
masuk surga kecuali orang-orang yang suci”. (HR.
Baihaqiy)
Dalam agama Islam, kebersihan itu dilihat dari dua aspek :
yang pertama yaitu kebersihan jasmani, atau kebersihan fisik. Kebersihan
jasmani adalah kebersihan yang berkaitan dengan kebersihan tubuh (fisik)
seperti membersihkan tubuh-tubuh dari najis-najis atau kotoran-kotaran,
lingkungan sekitar, baik itu internal, seperti rumah, sekolah, dll, Maupun
eksternal, seperti jalan, selokan, dll yang diwujudkan pada kesadaran individu
(pribadi) atau masyarakat (public) dalam mendapatkan kenyamanan secara layak
pada kehidupannya. Ada beberapa cara dalam islam untuk membersihkan diri kita,
diantaranya yaitu dengan thaharah, fitrah, nazhafah, dan tazkiyah.
Alloh SWT pun berfirman :
فَطَهِّر وَثِيَابَك
“Dan pakaianmu bersikanlah” (QS.Al Muddatsir ayat . 4)
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang –orang yang
bertaubat dan orang – orang yang mermbersikan diri.” ( QS. Al baqoroh ayat
222).
Lalu, Kebersihan Rohani adalah kebersihan secara spiritualitas yang ada
pada diri seseorang dimulai dari pola piker, sikap atau perilaku, jiwanya dan
mentalnya agar tidak ternodai dari hal-hal yang dilarang oleh agama baik secara
nyata maupun sembunyi-sembunyi untuk menuju kesempurnaan dalam menjalankan
agamanya. Menjaga kebersihan rohani jauh lebih sulit dibandingkan dengan
kebersihan rohani, karena setan senantiasa berusaha menjauhkan kita untuk
beramal sesuai perintah Alloh. Namun demikian, kita dapat menjaga kebersihan
jiwa dan pikiran kita dengan selalu meminta petunjuk kepada Alloh dengan
berzikir, membiasakan diri untuk beribadah kepada Alloh, selalu bermunasabah
(intropeksi diri), muroqobah (merasa diawasi oleh Alloh), dan muaqobah (memberi
hukuman pada diri sendiri), dan menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat
mengotori hati dan jiwa, seperti menggosip, dengki, riya, dll.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga
kebersihan, baik itu kebersihan fisik (jasmani), dan rohani (kebersihan jiwa).
Mulailah membiasakan membersihkan kebersihan dari diri kita, setelah itu
lingkungan sekitar kita serta lingkungan yang ada dalam kehidupan masyarakat. Dan
jangan lupa untuk menjaga kebersihan hati dengan cara selalu beribadah dan
berzikir kepada Alloh, serta menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat
mengotori hati, pikiran dan jiwa kita, seperti menggosip, iri hati, sombong,
dsb.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Apabila ada
kekurangan datangnya dari saya sendiri dan apabila ada kelebihan datangnya dari
Alloh SWT. Kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wabillahitaufik
Walhidayah.
Wassalamualaikum, Wr.Wb.
Nama : Muhammad Dwi Ari Purwa
NIM : 101211069
Mata Kuliah : Retorika Dakwah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar