Senin, 27 Mei 2013

Materti Khutbah



Pentingnya Niat
Assalamualaikum, wr.wb.
Innalhamdalillah, nahmaduhu, wa nastainuhu, wa nashtaghfiruh, wanaudzubillah hi min sururi anfusina. May yahdihillahu falaaa mudzillallah. Wa may yudlil hu falahaa diyallah. Asyhadu al-llaa illaa ha illaauoooh. Wa ash-hadu anna muhammadar Rosululloh. La Nabiyya ba’dahu. Amma ba’du.
Fa laaa ibadauollhi. Uuusiiku wa nafsi bitakwaulloh. Faqad faazaa mutakkun fauzan adzimmaaa. Amma ba’du.
Yang terhormat bapak Drs. Hj. Ahmad Anas selaku pembantu dekan 3 Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang dan dosen Retorika Dakwah.
Yang terhormat, ketua kelas dari kelas KPI angkatan 2011.
Dan yang saya sayangi serta saya banggakan pula, teman-teman dari jurusan KPI angkatan 2011.
Pertama-tama, dan yang paling utama marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita berbagai nikmat, baik itu nikmat jasmani, nikmat rohani, nikmat sehat, dan nikmat sempat. Sehingga kita semua dapat hadir di dalam ruangan ini, pada pagi kali ini dalam sehat wal afiyat dan semoga kita semua senantiasa diberikan nikmat Allah yang tiada bandingnya. Amin. Allohumma Amin. 
Yang kedua shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Agung Nabiyulloh, Muhammad Shollauoohu alaihi Wasallam, yang senantiasa memperjuangkan dan menjunjung tinggi islam, sehingga agama islam bisa berjaya sampai saat ini. Dan semoga Agama Islam bisa terus bertahan dan terus tersebar di berbagai penjuru. Amin. Allohumma Amin.
Pada kesempatan kali ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan sekelumit khutbah pada pagi kali ini dengan judul, “Pentingnya menjaga kebersihan”.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT.
Rosululloh SAW bersabda
 عَنْ سَعْدِبْنِ اَبِى وَقَّاصٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌيُحِبُّ الْجَوَادَفَنَظِّفُوْااَفْنَيْتَكُمْ

”An sa’dibni abi waqqasin ’an abihi ’aninnabiyyi sallallahu ’alaihi wasallama innallaha tayyibun yuhibbuttayyiba nadifun yuhibbunnadifa karimun yuhibbulkarama jawadun yuhibbuljawada fanaddifu afnaitakum”. (HR. At- Turmudi).

Artinya : “Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah saw.  Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu” (HR. Tirmizi)”.

Alloh SWT itu suci dan menyukai kesucian, dia bersih dan menyukai kebersihan, dia mulia dan menyukai kemuliaan, dia Indah dan menyukai keindahan. Tentunya kita sebagai umat Muslim harus selalu menjaga hal-hal tersebut agar kita selalu menjadi umat yang mulia di sisi allah, khususnya kebersihan. Menjaga kebersihan tentunya sudah merupakan suatu kewajiban dari seorang umat muslim. Karena dengan menjaga kebersihan, selain mencapai kehidupan yang nyaman, sehat, dan bersih tentunya hal tersebut merupakan sebagian dari iman.  Sebagaimana yang disabdakan oleh Rosululloh SAW :
اَلاِسْلاَمُ نَظِيْفٌ فَتَنَظَّفُوْافَاِنَّهُ لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ اِلاَّ نَظِيْفٌ
”Al- islamu nadifun fatanaddafu fainnahu la yadkhululjannata illa nadifun”. (HR. Baihaqiy)
Artinya : ”Agama Islam itu adalah agama yang bersih atau suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang suci”. (HR. Baihaqiy)
Dalam agama Islam, kebersihan itu dilihat dari dua aspek : yang pertama yaitu kebersihan jasmani, atau kebersihan fisik. Kebersihan jasmani adalah kebersihan yang berkaitan dengan kebersihan tubuh (fisik) seperti membersihkan tubuh-tubuh dari najis-najis atau kotoran-kotaran, lingkungan sekitar, baik itu internal, seperti rumah, sekolah, dll, Maupun eksternal, seperti jalan, selokan, dll yang diwujudkan pada kesadaran individu (pribadi) atau masyarakat (public) dalam mendapatkan kenyamanan secara layak pada kehidupannya. Ada beberapa cara dalam islam untuk membersihkan diri kita, diantaranya yaitu dengan thaharah, fitrah, nazhafah, dan tazkiyah.
Alloh SWT pun berfirman :
  فَطَهِّر  وَثِيَابَك
“Dan pakaianmu bersikanlah” (QS.Al Muddatsir ayat . 4)
                                             إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang –orang yang bertaubat dan orang – orang yang mermbersikan diri.” ( QS. Al baqoroh ayat 222).

Lalu, Kebersihan Rohani adalah kebersihan secara spiritualitas yang ada pada diri seseorang dimulai dari pola piker, sikap atau perilaku, jiwanya dan mentalnya agar tidak ternodai dari hal-hal yang dilarang oleh agama baik secara nyata maupun sembunyi-sembunyi untuk menuju kesempurnaan dalam menjalankan agamanya. Menjaga kebersihan rohani jauh lebih sulit dibandingkan dengan kebersihan rohani, karena setan senantiasa berusaha menjauhkan kita untuk beramal sesuai perintah Alloh. Namun demikian, kita dapat menjaga kebersihan jiwa dan pikiran kita dengan selalu meminta petunjuk kepada Alloh dengan berzikir, membiasakan diri untuk beribadah kepada Alloh, selalu bermunasabah (intropeksi diri), muroqobah (merasa diawasi oleh Alloh), dan muaqobah (memberi hukuman pada diri sendiri), dan menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat mengotori hati dan jiwa, seperti menggosip, dengki, riya, dll.
            Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga kebersihan, baik itu kebersihan fisik (jasmani), dan rohani (kebersihan jiwa). Mulailah membiasakan membersihkan kebersihan dari diri kita, setelah itu lingkungan sekitar kita serta lingkungan yang ada dalam kehidupan masyarakat. Dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan hati dengan cara selalu beribadah dan berzikir kepada Alloh, serta menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat mengotori hati, pikiran dan jiwa kita, seperti menggosip, iri hati, sombong, dsb.
            Demikian yang dapat saya sampaikan. Apabila ada kekurangan datangnya dari saya sendiri dan apabila ada kelebihan datangnya dari Alloh SWT. Kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wabillahitaufik Walhidayah.
Wassalamualaikum, Wr.Wb.

Nama                   : Muhammad Dwi Ari Purwa
NIM            : 101211069
Mata Kuliah        : Retorika Dakwah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar